TUGAS LATIHAN 1 SEJARAH SENI, KRIYA DAN DESAIN
Nama : Putu Indra Prayodya
Nim : 2002071003
Prodi : Desain Komunikasi Visual
TUGAS
LATIHAN 1
SEJARAH
SENI, KRIYA, DAN DESAIN
Seni
Rupa
Melansir dari buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa
(2015) oleh Sofyan Salam, dan kawan-kawan, seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan.
Corak dari seni rupa ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika. Secara garis besar, terjemahan dari seni rupa di dalam Bahasa Inggris
adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art
ini menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni. Atas dasar ini, kemudian menggabungkannya dengan
desain dan kriya ke dalam pembahasan visual arts. Bedanya dengan jenis seni lain, seni rupa ini menjadi
karya yang selalu menonjolkan nilai-nilai estetika atau keindahan.
Dalam konteks ini, seni rupa berfungsi sebagai
medium untuk memperindah suatu objek atau tempat. Secara praktis, seni rupa memang untuk menunjukkan
sisi keindahan. Akan tetapi, seni rupa ini juga sangat berpengaruh pada cara
menikmati, mengolah, dan menilai suatu karya.
Sejarah
Seni
Perkembangan seni rupa dapat ditelusuri kembali
dari zaman dahulu hingga zaman modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa
dapat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut. Kebanyakan dari mereka
memiliki gambar bison atau sapi liar. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar,
dan babi hutan.
1.
Seni Rupa Zaman Prasejarah diperkirakan berlangsung 600.000 tahun lalu. Seni rupa dapat dikatakan
sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada
sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud adalah berupa
gerabah dengan ornamen dekoratif tertentu, patung-patung nenek moyang
masyarakat prasejarah, dan catatan (dalam bentuk gambar) yang dipahat di
dinding gua.
2. Artefak dari akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah ditemukan di beberapa lokasi
dan diyakini sebagai
yang tertua hingga saat ini. Temuan ini berupa lukisan di dinding gua yang
ditemukan di Prancis selatan dan Spanyol utara, termasuk Combaralles, Font de
Gaume, Altamira dan Alpera. Lukisan-lukisan di dinding dan langit-langit
gua dibuat dengan cara digores dan digores dengan batu-batu tajam.
3. Para
penduduk Peradaban Mesir Kuno tinggal di sekitaran Sungai Nil dan pada tahun
3100 SM, Negara-negara Timur yang mendiami
Timur Tengah, Asia Kecil, dan Mesir dikenal sebagai negara yang
sangat beradab. Di Mesir, Anda dapat melihat sisa-sisa budaya tinggi, seperti
karya seni arsitektural seperti piramida, spink, relief, patung, mural, dan
lukisan dinding interior. Selain Mesir, Babilonia, Asyur, dan
Persia adalah bangsa yang sangat berbudaya.
4. pada tahun
1819 Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik tolak perkembangan seni
rupa dunia. Lukisan-lukisan pelukis
Yunani kuno menggambarkan bentuk-bentuk geometris yang diukir di permukaan
tembikar, vas, dan kerajinan lainnya.
Sementara itu, Anda dapat melihat karya orang Romawi di
rumah-rumah bangsawan kota
Pompeii.
Seni Kriya
Kata kriya
dalam KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) bermakna pekerjaan (kerajinan)
tangan. Didalam bahasa Inggris kriya adalah craft yang berarti: suatu kegiatan
yang melibatkan keterampilan dalam membuat sesuatu dengan tangan (handmade).
Maka dapat disimpulkan bahwa secara makna kata, kriya berarti kegiatan
kerajinan tangan untuk membuat sesuatu.
Pada masa kini, kriya identik dengan kerajinan tangan yang
memiliki nilai guna. Hal tersebut terjadi karena perkembangan zaman menuntut
segala hal untuk dapat diproduksi dengan cepat dan terjual dalam jumlah yang
banyak. Namun sebetulnya kriya juga dapat menjadi media seni murni yang berarti
tidak bernilai guna atau tidak memilik fungsi. Pada masa lalu kriya adalah
karya seni adiluhung yang memiliki nilai tradisi tinggi.
Sejarah
seni Kriya
Seni kriya sudah ada sejak dahulu kala. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika seni kriya merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki akar kuat seperti nilai tradisi dengan mutu tinggi atau memiliki nilai adiluhung. Pada zaman klasik, seni inimenjadi media seni utama di nusantara. Untuk lebih tahu tentang sejarah dari perjalanan dan perkembangannya. Maka penjelasan yang ada di bawah ini bisa membantu Anda untuk tahu lebih banyak mengenai sejarah seni kriya.
Seni Desain
Desain grafis merupakan proses komunikasi untuk menyampaikan
suatu pesan melalui elemen visual. Biasanya, desain grafis menggabungkan
gambar, simbol dan tulisan untuk merepresentasikan visual pesan yang mau
disampaikan. Penerapan desain grafis biasanya di dalam desain komunikasi dan
fine art. Desain grafis bisa mengarah ke metode merancang, proses pembuatan,
produk hasil rancangan maupun disiplin ilmu yang dipakai untuk desain.
Sejarah Seni Desain
Perkembangan desain grafis berjalan seiringan
dengan berkembangnya teknologi, misal saat penemuan tulisan yang kemudian
diikuti dengan penemuan mesin cetak. Berdasarkan catatan Eko Supriyadi dan
Muslim Heri dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (118), desain dan gaya
huruf pertama kali dicetuskan ketika ada huruf latin. Peristiwa penciptaan
huruf tersebut terjadi di zaman awal kejayaan Kerajaan Romawi. Alfabet tersebut
bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan akomodasi kata yang berasal
dari bahasa Yunani. Kemudian, diikuti dengan pendirian perguruan tinggi Eropa
yang memerlukan sumber berupa buku. Teknologi cetak instan yang saat itu belum
ada memicu lahirnya penyalinan manual, bahkan hingga menciptakan huruf kecil
dengan bentuk baru. Pada 1447, tokoh bernama Johannes Gutenberg berhasil
menemukan mesin cetak yang dapat digerakkan dan memproduksi tulisan secara
massal.
Sumber refrensi :
- https://serupa.id/seni-kriya-pengertian-sejarah-fungsi-pendapat-ahli/
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6210935/pengertian-seni-rupa-beserta-unsur-dan-contohnya
- https://www.gramedia.com/literasi/seni-kriya/
- https://tirto.id/sejarah-dan-perkembangan-desain-grafis-mulai-1851-hingga-1984-gmW6
Komentar
Posting Komentar